Assalamu'alaikum Warahmatullaahi Wabarakatuh, Selamat Datang di Blog-SITE "PIMPINAN RANTING GERAKAN PEMUDA ANSOR GEMAHARJO" Kec. Watulimo Kab. Trenggalek. Semoga Bermanfaat Untuk Kita Semua. Aamiin

Kamis, 09 Maret 2017

Jakarta, NU Online
Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menginisiasi pertemuan para ulama sepuh dari seluruh Indonesia di Pesantren Al-Anwar Sarang Rembang, Jawa Tengah, Kamis (16/3) mendatang. Sejumlah persoalan strategis dan tantangan ke depan menjadi fokus pembahasan dalam pertemuan bertajuk Silaturahim Nasional Alim Ulama Nusantara itu.

Katib Aam PBNU KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) mengungkapkan, tantangan Islam dalam kancah nasional dan internasional saat ini memiliki tantangan yang makin tidak mudah. Sebab itu, menurutnya, berbagai pandangan para kiai  dan ulama khos mempunyai peran penting untuk langkah NU di masa yang akan datang.

“Wajah Islam Indonesia yang ramah, sesungguhnya adalah bagian dari cermin sikap kemasyarakatan NU. Tugas kita kemudian bagaimana menggaungkan wajah Islam ala ahlussunnah wal jama’ah ini sebagai upaya untuk menunjukkan wajah Islam yang sesungguhnya kepada dunia global,” ujar Gus Yahya, Kamis (9/3) di Jakarta.

Untuk menjawab tantangan dan harapan dunia tersebut, tambahnya, penting bagi PBNU untuk mendengar pandangan-pandangan dari para ulama sepuh. Petuah dan nasihat-nasihat dari para ulama khos sangat dibutuhkan dalam menentukan langkah strategis NU sebagaimana yang diharapkan dunia ke depan.

“Sekali lagi, NU harus sungguh-sungguh mempersiapkan diri. NU harus menyambut dan menyiapkan peran terhormat ini dengan lebih baik. mungkin ini sudah menjadi amanat agung dari Allah SWT,” tukas salah seorang putra KH Cholil Bisri ini.

Sebelumnya, Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj menerangkan, dalam menggerakkan roda organisasi, NU tidak akan lepas dari kebijaksanaan para kiai sepuh. Nasihat dan pandangan para kiai tersebut diperlukan agar NU berkah dan semakin bermaslahat untuk umat.

"Pengurus PBNU dan Nahdliyin mengharap nasihat, irsyadat (arahan), taujihad (petunjuk) dari para sesepuh, agar NU ke depan semakin bermanfaat," jelas Kiai Said.

Adapun para ulama yang Insyaallah hadir antara lain:

• KH. Maemoen Zubair dari Sarang
• KH. Ahmad Mustofa Bisri dari Rembang
• KH. Ma’ruf Amin, Tanara, Banten
• Habib Muhammad Luthfi bin Yahya dari Pekalongan
• KH. Nawawi Abdul Jalil dsari Pasuruan
• KH. Dimyathi Rois Kaliwungu, Jawa Tengah
• TGH. Turmudzi Badaruddin dari Bagu, NTB
• KH. Abuya Muhtadi Dimyathi dari Pandeglang, Banten
• KH. Muhammad Sanusi Baco dari Maros, Sulawesi Selatan
• KH. TK. Bagindo M. Letter dari Sumatera Barat
• Tengku H. Muslim Ibrahim dari Provinsi Aceh
• Abah Guru Zuhdiannor Martapura, Kalimantan Selatan
• dan ulama-ulama lainnya.

(Fathoni)



Sumber : NU.OR.ID

Related Posts:


SUPPORTED BY

MUTIARA HIKMAH

“Ingatlah.. Allah selalu memberikan kelebihan dibalik kekurangan. Allah selalu memberikan Kekuatan dibalik kelemahan.”

“Ketika perjalanan hidup terasa MEMBOSANKAN. Maka Allah menyuruh kita untuk banyak BERSYUKUR.”

“Ketika kesedihan menjatuhkan AIR MATA Maka Allah meminta kita untuk berusaha TERSENYUM .”

“Kegagalan dalam hidup merupakan salah satu proses untuk menuju sukses.”

TERJEMAHKAN

Diberdayakan oleh Blogger.

NU PEDULI

INFO KARTANU ATM

POST ANSORUNA

ARSIP ANSORUNA

PEPELING

“Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui apa yang akan dilakukannya besok. Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal.”
(Q.S. Luqman: 34)