Tuan
Puisi karya: Afi Nihaya Faradisa
.
Tuan berdasi dan berkemeja
Sungguh kami ternganga
Saksikan sosokmu di layar kaca
Senyummu manis disorot kamera
Kami saksikan pula wajah-wajah bahagia
Di foto kunjunganmu ke negara tetangga
Senin ke Singapura, selasa ke Amerika
Saat kau di jalan, kau juga lambaikan tangan
Bersama rombongan Tuan menyapa
Dari mobil-mobil yang berkilap diterpa cahaya
Menuju tempat rayakan keberhasilan
Atas berjalannya program pemerintahan
.
Tuan, kiranya engkau lupa
Karena sibuk memperindah citra
Selama bermasa-masa
Kami hilang dari pandangan mata
Tergerus bisingnya retorika negara
.
Lihatlah!
Di sudut kota, Bi Siti menyeka air mata
Sebab anaknya berhenti sekolah karena biaya
.
Di dekat Sukabumi, Mang Udin menabur melati
Pada nisan istrinya yang mati jadi TKI
.
Di kampung seberang, gadis-gadis kehilangan masa depan
Sebab para hidung belang telah mengendusnya sejak setengah matang
.
Di dekat perigi, Budi kecil sibuk mencuci keladi
Sebab emak tak lagi menanak nasi
.
Lalu, Tuan,
Apalagi yang bisa kami lakukan
Selain menggugat kenyamanan kalian
Ketika hak tak terpenuhi
Ketika bahagia tak terbeli
.
Ah, kami tak berani bermimpi
Di atas janji yang tak pernah terealisasi
Kami hanya menunggu dalam keheranan
Kemana jutaan orang yang dulu turun ke jalan
Mengapa kali ini mereka bungkam
Melihat Tuan merampok triliunan
*) Ket. : EFI NIHAYA FARADISA
Siswa SMAN 1 Gambiran - Banyuwangi