Pada hari Senin (6/3) saya bersama Pemkab, BBPJN dan Dirjen Binamarga Kementrian PUPR, Bapak Arie Setiadi melakukan safari infrastruktur berkala di Trenggalek. Lokasi pertama yang kami tinjau adalah jalan amblas di KM 18 Raya Trenggalek – Ponorogo. Hal ini telah diantisipasi cepat dengan memasang bronjong batu sepanjang 300 meter di sisi jalan sebagai penahan tanah, agar keretakan tanah tidak semakin parah. Sementara dalam menangani kondisi tebing jalan di Raya Trenggalek – Ponorogo, kami sangat serius dan berhati-hati dengan memastikan kondisi tanah terlebih dahulu. Yaitu dengan mendalami geoteknik tanah di lokasi, untuk mendapat dasar penyusunan Detailed Engineering Design (DED), yang dilakukan demi mengambil penangan yang tepat.
Kami juga meninjau lokasi rencana pembangunan Jalur Lintas Selatan (JLS)/Pansela di ruas Trenggalek yang pada 2017 pembangunannya direncanakan akan menghubungkan Kec. Munjungan dengan Kec. Watulimo. Keseluruhan pembangunan JLS ini ditargetkan oleh Kementerian PUPR akan rampung pada 2019. Pemkab Trenggalek juga telah membantu menyelesaikan proses penataan lahan dengan Kementerian Kehutanan. Saya beserta Pemkab pun mengucapkan terima kasih kepada Pak Dirjen yang telah berkenan meninjau langsung kegiatan Direktorat Bina Marga di Trenggalek.
Masyarakat Trenggalek yang saya cintai, peribahasa berat sama dipikul, ringan sama dijinjing tentu menjadi filosofi dalam pembangunan Trenggalek. Dana pembangunan infrastruktur yang sempat terkendala kini didukung dana pinjaman Islamic Development Bank. Semua terwujud karena doa, usaha, koordinasi dan kerja sama masyarakat, Pemkab dengan berbagai pihak. Insya Allah, kami tidak mempunyai hambatan lain dan akan fokus menentukan desain optimal untuk efisiensi dan klasifikasi dari JLS ini nantinya.
Foto: Humas Trenggalek
Sumber : Page FB Emil Elistanto Dardak