Assalamu'alaikum Warahmatullaahi Wabarakatuh, Selamat Datang di Blog-SITE "PIMPINAN RANTING GERAKAN PEMUDA ANSOR GEMAHARJO" Kec. Watulimo Kab. Trenggalek. Semoga Bermanfaat Untuk Kita Semua. Aamiin

Kamis, 12 Januari 2017

Seringkali kita merasa telah mencuci kemaluan kita dengan bersih dan benar.  Bersih belum berarti benar. Hal ini penting agar amal ibadah kita diterima.
Banyak orang merasa ibadah mereka bagus, tetapi sebenarnya masih tidak terlepas dari ancaman azab api neraka hanya karena tidak benar dalam mencuci kemaluannya.
Sayidina Abu Bakar rodiyallohu a'nhu. pernah hendak menyolatkan mayat seorang lelaki, tetapi tiba2 tersentak dengan suatu benda bergerak-gerak dari dalam kain kafan lelaki itu. Lalu disuruhnya seseorang untuk membukanya. Alangkah terkejutnya ada seekor ular sedang melilit kepala kemaluan mayat lelaki itu.
Khalifah Abu Bakar mencabut pedang lalu menghampiri ular tadi untuk membunuhnya. Tetapi ular itu tiba2 berkata:
”Apakah salahku? Karena aku diutus oleh Allah untuk menjalankan tugas yang diperintahkan”
Setelah diselidiki amalan lelaki itu semasa hayatnya, ternyata dia merupakan orang yang menyepelekan dalam hal menyucikan kemaluannya setelah selesai membuang air kecil.
Jadi sebenarnya bagaimana cara membersihkan kemaluan kita dengan benar?
Lelaki dan wanita berbeda caranya. Bukan dibasuh sekadarnya dengan air dan asalkan bersih.
*LELAKI*:
Selepas membuang air kecil, disunahkan berdehem dua atau tiga kali supaya air kencing betul-betul sudah habis keluar.
Setelah itu urutlah kemaluan dari pangkal ke ujung beberapa kali, sehingga tiada lagi air kencing yang berada dalam saluran.
Kemudian basuhlah dgn air sampai bersih.
*WANITA*:
Apabila membasuh kemaluannya, hendaklah ia berdehem dan pastikan dicuci bagian dalamnya dengan memasukan sedikit  jari tengah dan diputar-putarkan sewaktu disiram air bersih.
Bukan dengan hanya menyiram air semata-mata, karena hanya dengan menyiram air saja tidak dapat membersihkan bagian dalam kemaluan wanita secara sempurna.
*SANGAT PENTING*:
Begitu juga semasa membasuh air besar (berak) sangat penting untuk memasukan satu jari kedalam dubur. Putarkan beberapa kali supaya najis keluar dari dinding dubur, sambil siram dgn air hingga terasa najis benar2 telah hilang dan bersih.
Sudah benar atau tidak kah cara membersihkan kemaluan kita selama ini? Kalau belum benar, mari bersama2 kita betulkan supaya diri kita bersih dengan cara yang benar. Karena telah dijanjikan neraka bagi mereka yg tidak istibro' (menyucikan diri dengan sempurna baik hadas kecil/hadas besar).
Rasulullah shollallohu a'laihi wa sallam bersabda:
"Barang siapa yang menyampaikan 1 (satu) ilmu saja dan ada orang yg mengamalkan, maka walaupun yang menyampaikan sudah tiada (meninggal dunia), dia akan tetap memperoleh pahala".
Jangan LUPA SHARE ... ilmu yang bermanfaat perlu kita amalkan bersama ...  Wallahu a'lam...
Catatan:
1. Tidak ada kata malu dalam urusan agama.
2. Jangan beranggapan ilmu fiqih itu jorok, karna fiqih itu menjelaskan sedetail2 nya.
Ket. : Dari berbagai Sumber

Rabu, 11 Januari 2017

Berbahagialah wahai para perindu, sebab orang yang sedang dilanda asmara rindu, mereka akan senantiasa merindukan pertemuan dan perjumpaan dengan sosok yang dirindukannya, mereka akan selalu mengingat dan menyebut nama yang dirindukan, kerinduan yang memuncak atas kecintaan yang begitu mendalam. Pernahkah gejolak ini kita rasakan?
Ketahuilah, jauh sebelum kita lahir, jauh ribuan tahun lalu sebelum kita hadir di dunia ini, ada sosok manusia insan paling mulia di seluruh jagat raya yang sudah begitu sangat merindukan kita. Sampai-sampai air matanya pun menetes dan menangis karena merindukan kita semua. Dialah Sayyidina Muhammad Rasulullah shollallohu ‘alaihi wa alihi wa shohbihi wa sallam. Sosok yang semestinya paling kita rindu-rindukan. Insya Allah kita termasuk salah satu umat yang dirindukan Rasulullah dan kita pun senantiasa merindukan Rasulullah. Rasulullah merindukan kita sebelum kita merindukan Rasulullah.
Rasulullah shollallohu ‘alaihi wa alihi wa shohbihi wa sallam bersabda dalam hadits yang diriwayatkan Imam Muslim:
حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ أَيُّوبَ وَسُرَيْجُ بْنُ يُونُسَ وَقُتَيْبَةُ بْنُ سَعِيدٍ وَعَلِيُّ بْنُ حُجْرٍ جَمِيعًا عَنْ إِسْمَعِيلَ بْنِ جَعْفَرٍ قَالَ ابْنُ أَيُّوبَ حَدَّثَنَا إِسْمَعِيلُ أَخْبَرَنِي الْعَلَاءُ عَنْ أَبِيهِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَتَى الْمَقْبُرَةَ فَقَالَ السَّلَامُ عَلَيْكُمْ دَارَ قَوْمٍ مُؤْمِنِينَ وَإِنَّا إِنْ شَاءَ اللَّهُ بِكُمْ لَاحِقُونَ وَدِدْتُ أَنَّا قَدْ رَأَيْنَا إِخْوَانَنَا قَالُوا أَوَلَسْنَا إِخْوَانَكَ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ أَنْتُمْ أَصْحَابِي وَإِخْوَانُنَا الَّذِينَ لَمْ يَأْتُوا بَعْدُ
Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Ayyub dan Suraij bin Yunus dan Qutaibah bin Sa’id dan Ali bin Hujr semuanya meriwayatkan dari Ismail bin Ja’far, Ibnu Ayyub berkata, telah menceritakan kepada kami Ismail telah mengabarkan kepadaku al-‘Ala’ dari bapaknya dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah mendatangi pekuburan lalu bersabda: “Semoga keselamatan terlimpahkah atas kalian para penghuni kuburan kaum mukminin, dan sesungguhnya insya Allah kami akan bertemu kalian. Sungguh aku sangat gembira seandainya kita dapat melihat saudara-saudara kita.” Para Sahabat bertanya, ‘Tidakkah kami semua saudara-saudaramu duhai Rasulullah? ‘ Beliau menjawab: “Kamu semua adalah sahabatku, sedangkan saudara-saudara kita ialah mereka (orang-orang mukmin) yang belum muncul (orang-orang beriman tanpa pernah melihat Rasulullah).” (Hadits Riwayat Muslim)
Dalam hadits lain disebutkan:
حَدَّثَنَا هَاشِمُ بْنُ الْقَاسِمِ حَدَّثَنَا جَسْرٌ عَنْ ثَابِتٍ عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَدِدْتُ أَنِّي لَقِيتُ إِخْوَانِي قَالَ فَقَالَ أَصْحَابُ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَوَلَيْسَ نَحْنُ إِخْوَانَكَ قَالَ أَنْتُمْ أَصْحَابِي وَلَكِنْ إِخْوَانِي الَّذِينَ آمَنُوا بِي وَلَمْ يَرَوْنِي
Telah menceritakan kepada kami Hasyim bin Al-Qasim berkata, Telah menceritakan kepada kami Jasr dari Tsabit dari Anas bin Malik berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Saya berharap untuk bertemu dengan saudara-saudaraku”, (Sahabat Anas bin Malik) radhiyallahu ‘anhu berkata: para sahabat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata: Bukankah kami adalah saudara-saudaramu?, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Kalian adalah sahabatku, akan tetapi saudara-saudaraku adalah mereka yang beriman kepadaku walau tidak melihatku “. (Musnad Imam Ahmad)
Allah Ya Karim, Rasulullah sangat rindu kepada umatnya, yang mana mereka belum pernah melihat wajah indahnya, belum pernah bertemu dengannya, belum pernah berbincang-bincang dengannya, akan tetapi mereka mengimaninya dan sangat merindukannya. Mereka adalah orang-orang yang melanjutkan perjuangan risalah Rasulullah dan tidak jarang pula mereka meneteskan air mata dikarenakan menahan rindu yang sangat mendalam kepada Rasulullah. Mereka rindu dan Rasulullah pun rindu sebelum mereka rindu. Mudah-mudahan kita semua digolongkan dalam umat yang dirindu-rindukan oleh Rasulullah shollallohu ‘alaihi wa alihi wa shohbihi wa sallam.
Lantas bagaimana caranya agar di dalam hati kita tertanam kerinduan dan kecintaan kepada Rasulullah? Salah satunya adalah dengan memohon kepada Allah subhanahu wa ta’ala Yang Maha Merindu pemberi rasa rindu. Rasulullah shollallohu ‘alaihi wa alihi wa shohbihi wa sallam mengajarkan kepada kita sebuah doa Nabi Daud ‘alaihis salam, yang meminta diberikan kekuatan hati untuk merindui dan mencintai Allah dan RasulNya Muhammad shollallohu ‘alaihi wa alihi wa shohbihi wa sallam. Berikut adalah doanya:
اَللّٰهُمَّ ارْزُقْنِيْ حُبَّكَ وَحُبَّ مَنْ يُحِبُّكَ مَا يُقَرِّبْنِيْ إِلىٰ حُبِّكَ فِيْ كُلِّ عَمَلٍ. اَللّٰهُمَّ ارْزُقْنِيْ مُتَابَعَةً لِسَيِدِنَا وَحَبِيْبِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَآلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ ظَاهِرًا وَبَاطِيْنًا بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ
“Ya Allah, anugerahilah aku cintaMu dan cinta orang yang mencintaiMu, yang dapat mendekatkan diriku kepada cintaMu dalam segala perbuatan. Ya Allah, anugerahilah aku kemampuan untuk mengikuti penghulu dan kekasih kami Muhammad shollallohu ‘alaihi wa alihi wa shohbihi wa sallam, secara dzahir dan batin, dengan rahmatMu duhai Yang Maha Pengasih dari semua yang berjiwa kasih.”
اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى اَصْحَابِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى اَنْصَارِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى اَزْوَاجِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى اَتْبَاعِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى ذُرِّيَّةِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كَثِيْرًا

Sumber : El-Hoda.Net 


SUPPORTED BY

MUTIARA HIKMAH

“Ingatlah.. Allah selalu memberikan kelebihan dibalik kekurangan. Allah selalu memberikan Kekuatan dibalik kelemahan.”

“Ketika perjalanan hidup terasa MEMBOSANKAN. Maka Allah menyuruh kita untuk banyak BERSYUKUR.”

“Ketika kesedihan menjatuhkan AIR MATA Maka Allah meminta kita untuk berusaha TERSENYUM .”

“Kegagalan dalam hidup merupakan salah satu proses untuk menuju sukses.”

TERJEMAHKAN

Diberdayakan oleh Blogger.

NU PEDULI

INFO KARTANU ATM

POST ANSORUNA

PEPELING

“Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui apa yang akan dilakukannya besok. Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal.”
(Q.S. Luqman: 34)